Pelatihan ini merupakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi jabatan fungsional PEH Ahli Pertama.Mata pelatihan yang diberikan pada pelatihan ini terdiri dari mata pelatihan teori dan praktik. Mata pelatihan teori meliputi Bina Suasana Pelatihan, Wawasan Tugas Pejabat Fungsional PEH, Penyiapan Pengendalian Ekosistem Hutan, Pelaksanaan Pengendalian Ekosistem Hutan Kompetensi Teknis Bidang: perencanaan kehutanan dan tata lingkungan, konservasi sumber daya alam dan ekosistem, pengelolaan daerah aliran sungai dan rehabilitasi hutan, pengelolaan hutan lestari, pengendalian perubahan iklim, perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan dan standarisasi instrumen lingkungan hidup dan kehutanan), Pengembangan Pengendalian Ekosistem Hutan, Pengembangan Profesi dan Penilaian Kinerja. Mata pelatihan praktik adalah kompetensi teknis Jabatan Fungsional PEHyaitu Penyiapan Pengendalian Ekosistem Hutan, Pelaksanaan Pengendalian Ekosistem Hutan, Pengembangan Pengendalian Ekosistem Hutan, Pengembangan Profesi dan Penilaian Kinerja.Penyampaian mata pelatihan dilakukan secara team teaching dengan penyesuaian jam pelatihan (JP). Proses penyampaian materi dilakukan dengan berbagai metode sesuai kebutuhan peserta. Pelatihan Fungsional PEH Ahli Pertama dapat dilaksanakan dengan metode pelatihan jarak jauh (elearning), metode campuran antara pelatihan jarak jauh dan klasikal (blended), dan metode klasikal. Pemilihan metode disesuaikan dengan kondisi pelaksana pelatihan, kondisi peserta dan kesesuaian perencanaan pelaksanaan pelatihan.

Pada metode pelatihan jarak jauh (e-learning)sesi belajar peserta terdiri dari sesi belajar dalam satu waktu atau synchronousdan sesi secara belajar mandiriatau asynchronous. Sesi belajar synchronousdapat dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, mengaplikasikan hasil belajar melalui penugasandan atau pembimbingan/coaching, mentoring serta metode lain yang relevan dan dilakukan dalam satu waktu dengan peserta. Pada sesi asynchronous peserta mempelajari materi atau bahan melalui Learning Management System(LMS), penugasan, diskusi kelompok serta metode lain yang relevan. Sesi pembelajaran synchronous dan asynchronous merupakan satu kesatuan pembelajaran yang saling melengkapi untuk mencapai tujuan pembelajaran.Peserta melakukan proses pembelajaran yang difasilitasi oleh widyaiswara/tim pengajaryang dilakukan secara partisipatif dengan menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa, meliputi ceramah interaktif, diskusi, penugasan, simulasi, presentasi hasil praktik serta metode lain yang relevan. Rasio fasilitator dengan peserta dalam proses pembelajaran praktik maksimum 1 : 10.Kemajuan hasil belajar diukur dengan evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar dapat dilakukan melalui pre-test, post-testatau ujian komprehensif, kuis, studi kasus, unjuk kerja/kemampuan, penilaian keaktifan dalam diskusi, presentasi dalam penugasan serta bentuk tes lain yang relevan.Penugasan dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran untuk setiap materi pelatihan. Peserta menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan mata pelatihan yang dipelajari. Kriteria tugas yang diberikan kepada peserta adalah:

• Tugas tersebut harus spesifik sesuai pokok bahasan/sub pokok bahasan dan terkait dengan mata pelatihan yang dipelajari peserta.
• Hasil atau output tugas yang diberikan memiliki ukuran yang jelas untuk dinilai.
• Tugas tersebut harus dapat diselesaikan dengan metodologi yang jelas dan terukur.
• Tugas yang diberikan memiliki jangka waktu/tenggat waktu yang jelas untuk diselesaikan peserta

Pada pola pelatihan jarak jauh, tugas mata pelatihan diunggah dalam bentuk soft file dokumen penugasanyang dapat berupavideo presentasi, foto-foto bukti pendukung atau bukti-bukti penugasan lain yang relevan melalui LMS yang tersedia untuk dinilai oleh pengajar/tutor/fasilitator. Pada pembelajaran klasikal, hasil akhir tugas disampaikan ke pengajar/tutor. Nilai hasil evaluasi dan ketepatan waktu pengumpulan tugas akan menjadi kriteria untuk dalam menilai ketuntasan hasil belajar peserta.